Cara Mengubah File Konfigurasi PHP (php.ini) (Part VII)

Dalam tutorial belajar PHP kali ini kita akan mempelajari cara mengubah/mengedit file konfigurasi php melalui file php.ini. Hal ini terdengar sedikit rumit. Namun dengan mengetahui cara mengubah settingan PHP, akan membantu kita dalam menguasai PHP.

Mencari file php.ini dengan phpinfo() Sama seperti MySQL, Seluruh setingan PHP berada dalam sebuah file konfigurasi yang bernama php.ini. Tergantung setingan awal, file php.ini bisa berada dalam folder sistem Windows, atau di dalam folder PHP itu sendiri.

Untuk mengetahui lokasi file php.ini, jalankan XAMPP dan web server Apache, lalu dari halaman awal localhost, cari menu phpinfo() pada menu sebelah kanan atas(tergantung versi Xampp yang kamu pakai).


phpinfo() merupakan sebuah fungsi bawaan PHP yang digunakan untuk mengetahui settingan PHP itu sendiri. kita juga bisa menampilkan phpinfo dengan membuat sebuah file PHP, dan menuliskan kode berikut:
<?php
   echo phpinfo();
?>
Didalam tampilan phpinfo(), akan terlihat seluruh konfigurasi PHP. Namun kita tidak bisa mengubah konfigurasi tersebut pada halaman ini, tapi harus mengubahnya langsung pada file php.ini 

Perhatikan halaman paling atas phpinfo(), akita akan menemukan nilai “Loaded Configuration File”, inilah lokasi alamat dari php.ini yang kita cari. Dalam contoh ini, file tersebut berada pada C:\xampp\php\php.ini , silahkan buka Windows Explorer dan cari file ini.



C:\xampp\php\php type file nya Configuration Setting, Kemudian buka file tersebut



Mengenal File Konfigurasi PHP: php.ini

File php.ini adalah file text yang dapat kita buka dengan aplikasi text biasa, seperti Notepad bawaan Windows, namun jika kamu telah menginstall aplikasi Notepad++, bukalah dengan Notepad++, karena Notepad++ memiliki fitur syntax highlighting, yang membedakan antara setingan dan komentar, sehingga memudahkan proses editing setingan php.ini.


File php.ini memiliki aturan tertentu, yakni seluruh baris yang diawali dengan tanda semicolon (titik koma) “;” dianggap sebagai komentar dan tidak akan dieksekusi oleh PHP. Jika kita perhatikan, 80% isi dari php.ini adalah komentar, sehingga kita dapat dengan mudah mengerti untuk apa setingan tersebut.

Sebagian besar setingan php.ini hanya memerlukan satu baris, dan kita tinggal memberinya nilai on, off atau nilai tertentu. Hampir setiap setingan php.ini didahului dengan penjelasan tentang maksud dan tujuannya.

Sebagai contoh, pada tutorial Cara Memasukkan kode PHP kedalam HTML, kita perlu merubah settingan php.ini agar PHP dapat mendukung metoda SMGL Style dan ASP Style.

Khusus untuk PHP 7 keatas (satu paket dengan XAMPP 7.0), PHP tidak lagi mendukung metode PHP tag ASP Style, sehingga ini tidak bisa digunakan.

Untuk membuat agar PHP mendukung SMGL Style, setingan yang harus diubah adalah short_open_tag. Setingan ini berfungsi untuk membuat PHP mendukung tag “<?” dan “?>”.

Carilah kata short_open_tag didalam php.ini, gunakan fasilitas search dari Notepad++. Di dalam php.ini mungkin terdapat lebih dari 1 kata short_open_tag, carilah short_open_tag = off, Lalu ubah nilainya menjadi On.

Sedangkan untuk setingan ASP Style, yang perlu diubah adalah setingan asp_tags = on.



Menjadi On


Setelah diubah, save kembali php.ini. Agar setingan yang baru saja kita ubah dapat aktif, kita harus me-restart Web Server Apache. Bukalah XAMPP Control Panel, Klik tombol Stop pada Action Apache, lalu klik lagi tombol Start.

Untuk mengujinya, buatlah sebuah file php baru, kita namakan saja opentag.php, ketiklah kode berikut:
<?
   echo "Ini berasal dari Open Tag";
?>
<%
   echo "Ini berasal dari ASP Style";
%>
Save, lalu jalankan di browser, output tampilannya akan seperti di bawah ini:


Jika kamu mendapati hasil di browser terdapat tanda “<?” dan “<%“, maka setingan PHP belum mendukung SGML dan ASP Style sebagai cara kita masuk ke dalam mode PHP. Namun jika web browser menampilkan tulisan seperti tampilan diatas, berarti setingan php.ini telah berhasil dirubah.

Untuk merubah setingan PHP lainnya, langkah yang digunakan sama seperti diatas, namun untuk lebih aman, copylah file php.ini dalam setingan defaultnya ke folder cadangan, sehingga jika kamu mencoba-coba setingan PHP dan mendapati ada masalah, kamu tinggal meng-copy php.ini awal tadi.

Apabila kamu baru bertama kali belajar PHP, setingan PHP ini mungkin terkesan rumit dan kurang berguna, namun seiiring penguasaan kamu tentang PHP, pengaturan php.ini merupakan senjata rahasia untuk menguasai PHP. Dalam setingan php.ini masih banyak hal-hal lain yang bisa diubah, seperti pengaturan tampilan error, register global, lokasi folder upload, dan lain-lain. Penjelasan tentang pengaturan ini akan kita bahas pada tutorial-tutorial PHP berikutnya.
LihatTutupKomentar