Cara Kerja Web Server Menjalankan Kode PHP (Part V)

PHP termasuk kedalam kelompok bahasa pemograman yang disebut scripting language. Secara sederhana, Bahasa Pemograman Script adalah jenis bahasa pemograman yang tidak memerlukan lingkungan kerja khusus untuk berjalan (wikipedia), dan umumnya dapat disisipkan ke dalam kode bahasa pemograman lain.

Dalam dunia pemograman web, sebagian besar bahasa pemograman yang digunakan merupakan bahasa pemograman jenis script. Sebuah file PHP selain berisi kode PHP itu sendiri, dapat juga berisi kode HTML, JavaScript dan CSS, semua dalam sebuah file PHP.

Web server Apache akan memililah-milah bagaimana cara menjalankan kode script tersebut, sehingga dibutuhkan suatu cara untuk memberitahu web server bahwa kode “ini” adalah PHP, dan kode “itu” adalah HTML.

Cara Kerja Server dalam Menjalankan Kode PHP
Pada Tutorial Dasar dan Fungsi PHP  dalam Pemograman Web, kita telah melihat apa yang bisa dilakukan PHP untuk mempermudah penulisan HTML. Kali ini kita akan mengulangi hal yang sama dengan contoh berikut ini:
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
   <title>Belajar PHP</title>
</head>
<body>
   <p>Kalimat ini dibuat menggunakan HTML saja </p>
   <?php
      echo " <p>Kalimat ini dibuat menggunakan PHP </p>";
   ?>
</body>
</html>
Meskipun kode diatas terdiri dari HTML dan PHP, agar web server “mau” mengeksekusi kode PHP yang terdapat di dalamnya, file tersebut harus di save sebagai file PHP, yakni dengan akhiran file *.php.

Save kode tersebut sebagai cara_kerja.php dalam folder C:\xampp\htdocs\belajar. Berikutnya buka browser, dan ketikkan alamat berikut: "localhost/belajar/cara_kerja.php"

Jika tidak ada masalah, Outputnya akan muncul seperti gambar berikut:


Selanjutnya, mari kita bahas cara kerja web server dalam menangani kode program diatas:
  • Web Server akan melihat extension (jenis) file yang diakses. Jika file yang dijalankan adalah cara_kerja.html, maka web server tidak akan memanggil modul PHP untuk menjalankan kode PHP, karena web server menganggap itu adalah file HTML biasa, dan menampilkannya langsung tanpa diproses. Namun jika file tersebut adalah cara_kerja.php, maka web server akan menjalankan modul PHP, dan mengeksekusi kode PHP yang ada di dalam file tersebut.
  • Web Server Apache akan memulai memproses file cara_kerja.php dimulai dari baris paling pertama sampai baris paling akhir secara berurutan.
  • Pada baris pertama, web server akan mendapati tag pembuka HTML, yakni <!DOCTYPE html> dan diikuti dengan tag-tag HTML lainnya. Karena tidak menemukan instruksi untuk masuk ke mode PHP, seluruh tag HTML ini tidak memerlukan proses, dan langsung di kirim ke web browser.
  • Begitu web server menemukan tag <?php pada baris ke-7, maka tag tersebut menginstruksikan kepada web server bahwa kode selanjutnya terdiri dari kode PHP, sehingga apa pun yang ditulis setelah tag ini akan diproses mengikuti aturan bahasa pemograman PHP, kita sebut saja proses ini sebagai PHP mode.
  • Mulai dari tag <?php adalah PHP mode. Di dalam PHP mode inilah kita akan membuat kode pemograman PHP. Untuk contoh kita diatas, saya membuat sebuah perintah sederhana PHP, yakni echo. Echo adalah perintah di dalam PHP yang digunakan untuk menampilkan text yang berada diantara kedua tanda kutip (“) ke dalam browser. Dalam contoh diatas, echo kita gunakan untuk menampilkan text: “<p>Kalimat ini dibuat menggunakan PHP </p>” ke dalam web browser. Sehingga kamu akan  melihat text tersebut tampil di web browser.
  • Web server akan terus berada dalam PHP mode sampai menemukan tag penutup PHP, yakni tag ?> yang menandakan akhir dari PHP.
  • Tag ?> selain menandakan untuk keluar dari mode PHP, juga menginstruksikan kepada web server bahwa text berikutnya akan diproses sebagai text HTML biasa.

Dalam contoh diatas, sebagian besar kode PHP tersebut berupa kode HTML. Namun kita bisa juga membuat sebuah file yang seluruhnya merupakan PHP.

Sebagai contoh kedua, saya akan memodifikasi file cara_kerja.php sebelumnya, menjadi berikut:
<?php
echo "<!DOCTYPE html>";
echo "<html>"
echo "<head>";
  echo "<title>Belajar PHP</title>";
echo "</head>";
echo "<body>";
  echo "<p>Kalimat ini tidak lagi dibuat menggunakan HTML</p>";
  echo "<p>Kalimat ini dibuat menggunakan PHP</p>";
echo "</body>";
echo "</html>";
?>
Outpunya akan keluar seperti gambar di bawah ini:


Jika kamu menjalankan kode PHP diatas, tampilan yang dihasilkan akan persis sama dengan kode cara_kerja.php pertama. Perbedaan hanya bagaimana cara kita memproses dan membagi halaman tersebut, mana yang bisa ditulis dengan kode HTML biasa, dan mana yang harus ditulis menggunakan PHP.

Jadi mana yang lebih baik? Contoh pertama yang menggunakan kode HTML dengan sedikit kode PHP, atau contoh kedua yang menggunakan kode PHP seluruhnya?

Kamu bebas menggunakan apa yang dirasa lebih mudah, walaupun sebagian besar programmer akan menyukai gaya penulisan yang pertama, dimana kita hanya masuk ke mode PHP apabila diperlukan saja, dan beban web server juga akan berkurang karena tidak terus menerus memproses PHP.

Tetapi kecepatan eksekusi PHP ini tidak akan dapat kamu bedakan terutama untuk file PHP sederhana seperti diatas. PHP sudah dioptimasi sedemikian rupa agar dapat dieksekusi dengan cepat layaknya file HTML biasa. Contohnya situs Cowaska. Situs ini dibuat menggunakan wordpress yang terdiri dari ribuan baris kode PHP pada setiap halaman yang ditampilkan.
LihatTutupKomentar